Breaking News

Sabtu, 22 Oktober 2016

Artikel Ular Tangga Fisika

Ular Tangga Fisika sebagai Media Evaluasi
Oleh
Bambang Setiawan *)
Telah diseminarkan pada FKKI P4TK IPA Bandung (September 2012)



Ular tangga Fisika yang dimaksud dalam makalah ini merupakan paket permainan dengan nuansa pembelajaran yang terdiri dari perangkat ular tangga (papan ular tangga, dadu dan bidak), kartu soal dan kartu jawaban. Kartu soal berisikan soal-soal fisika yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau kompetensi yang akan dievaluasikan. Sedangkan kartu jawaban berisi serangkaian jawaban sesuai dengan kartu soal yang tersedia.
   Gambar. Model ular tangga fisika
Ular tangga fisika digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran, khususnya sebagai media evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Pembuatan media ini dilatar belakangi oleh beberapa hal, yaitu :
·           Siswa lebih senang bermain daripada belajar. Hal ini dapat dilihat saat siswa belajar,  siswa belajar masih sambil bermain, karena bermain merupakan bentuk kegiatan yang menyenangkan, sementara belajar tidak selamanya dapat menjadikan hati seseorang menjadi senang
·           Kurang efektifnya pelaksanaan evaluasi, karena pada umumnya evaluasi dilakukan dalam bentuk tes dimana guru berfungsi sebagai pengawas dengan siswa yang tertekan dalam suasana yang tegang
·           Paradigma pembelajaran saat ini adalah guru mengajarkan apa yang dibutuhkan siswa bukan apa yang ingin diajarkan guru, dengan kata lain pendekatan pembelajaran dilakukan dimana gurulah yang masuk ke dunia siswa, bukan siswa yang diajak masuk ke dunia guru
·           Proses pembiasaan nilai-nilai karakter yang belum kontinu

Sehubungan dengan uraian di atas, maka dirasakan perlu untuk menyubstitusikan permainan dalam proses pembelajaran. Penggunaan media ular tangga fisika ini bertujuan untuk memberikan nuansa baru dalam menyajikan materi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh siswa, sehingga dengan nuansa yang berbeda dan tidak monoton seperti biasanya diharapkan fisika tidak lagi menjadi momok tersendiri bagi kalangan siswa, yang akhirnya berdampak pada peningkatan minat siswa dalam mempelajari Fisika. Selain itu media ular tangga fisika ini dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengevaluasi penanaman nilai pendidikan karakter pada kalangan siswa.
Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran ditunjukan dengan hasil evaluasi yang dilakukan setelah proses belajar. Berbagai pendekatan dan cara dalam melakukan evaluasi dapat dikembangkan oleh guru sebagai evaluator. Salah satunya dengan memanfaatkan media untuk evaluasi hasil belajar. Penggunaan media akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran, karena akan menjadikan penyajian pelajaran menjadi lebih menarik sehingga dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil pembelajarannya.
Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media, di antaranya adalah biaya yang ekonomis, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk diubah, kerumitan dan kegunaannya.
Penggunaan ular tangga fisika sebagai media evaluasi hasil belajar memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
1.        Dalam pelaksanaannya guru tidak perlu melakukan pengawasan secara langsung, karena proses pengawasan dilakukan antar siswa
2.        Dapat dijadikan sebagai media untuk menanamkan dan membiasakan pelaksanaan nilai-nilai karakter
3.        Dapat digunakan untuk semua pelajaran dan semua pokok bahasan tanpa harus mengubah pola ular tangganya
4.        Dapat digunakan di segala situasi dan di berbagai tempat, tidak terbatas di ruang kelas
5.        Memudahkan guru dalam melakukan penilaian

Gambar. Model desain ular tangga fisika



Hal lain dari penggunaan media ular tangga ini adalah dapat menstimulasi tingkat kecerdasan emosional siswa. Kecerdasan emosional menyangkut banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit didapatkan pada manusia modern. Kecerdasan emosional tersebut dapat berupa empati (memahami orang lain secara mendalam), mengungkapkan dan memahami perasaan, kemampuan mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai, kemampuan memecahkan masalah antar pribadi, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, serta sikap hormat pada sesama. Untuk menjadi orang sukses tidak hanya didukung oleh tingkat kecerdasan intelegensi tetapi juga ditunjang oleh kecerdasan emosional.
Untuk menggunakan/memainkan ular tangga Fisika sama seperti aturan permainan ular tangga pada umumnya. Jumlah pemain sebaiknya 3 – 4 orang. Adapun aturan permainannya sebagai berikut :
1.        Kocok kartu pertanyaan terlebih dahulu
2.        Setiap pemain mengambil bidak sebagaimana permainan ulat tangga pada umumnya
3.        Pemain pertama memulai bermain dengan terlebih dahulu melempar dadu dan melangkah pada papan ular tangga sesuai dengan angka yang tertera pada dadu, kemudian diikuti oleh pemain berikutnya.
4.        Jika bidak menempati ujung bawah tangga, maka pemain tersebut wajib mengambil kartu pertanyaan. Jika pertanyaan dapat dijawab benar maka pemain tersebut dapat memindahkan bidaknya ke posisi ujung atas dari tangga tersebut, dan jika pertanyaan dijawab salah maka bidak pemain tersebut harus tetap pada posisi semula di ujung bawah dari tangga.
5.        Jika bidak menempati ekor ular, maka pemain tersebut wajib mengambil kartu pertanyaan. Jika pertanyaan dapat dijawab benar maka pemain tersebut tetap berada pada posisi ekor ular, dan jika pertanyaan dijawab salah maka pemain wajib memindahkan bidaknya ke posisi kepala dari ular.
6.        Untuk membuktikan benar salahnya jawaban pemain dilakukan dengan membuka kartu jawaban sesuai dengan nomor soal yang dijawab
7.        Setiap pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh setiap pemain dicatat dalam format laporan seperti berikut :

Nama    :
Topik     :
No
No. Soal
Jawaban
Benar / Salah








Jumlah jawaban benar :

(Pemain 1)                 (Pemain 2)                   (Pemain 3)                   (Pemain 4)

 
 












8.        Pemain yang dinyatakan menang adalah yang terlebih dahulu mencapai angka 49

Ular tangga fisika ini telah dilakukan simulasi penggunaannya yang dilaksanakan pada 32 orang siswa dengan 3 tahap. Pada setiap tahapnya dilakukan dengan materi yang berbeda-beda. Hasil berupa jumlah kartu soal yang digunakan, jumlah jawaban yang bisa dijawab, dan porsentase nilai yang diperoleh siswa dapat dilihat seperti pada gambar histogram berikut :


Gambar. Histogram hasil simulasi ular tangga fisika

Selain itu, berdasarkan jejak pendapat pada 32 orang responden siswa yang menggunakan ular tangga fisika ini didapatkan bahwa :
NO
Pernyataan Pendapat
% respon setuju
1
Bentuk pelaksanaan tes yang menyenangkan
78,13
2
Pelaksanaan tes lebih santai dalam menjawab soal
71,88
3
Kebenaran jawaban secara langsung dapat diperoleh
100
4
Kompetisis menjadi lebih terbuka
84,38
5
Sebelum mengikuti tes siswa lebih semangat untuk mempersiapkan diri
84,38

Selain data di atas, observasi yang dilakukan oleh guru diperoleh beberapa hal, yaitu :
1.        Proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) dapat diciptakan
2.        Nilai-nilai pendidikan karakter seperti sportifitas, kejujuran, toleransi dengan sesama siswa, rasa ingin tahu dan berkompetisi terihat selama proses pembelajaran berlangsung.
3.        Interaksi siswa makin bervariasi

Sebagai kesimpulannya  bahwa penggunaan ular tangga fisika sebagai media evaluasi dapat :
1.        meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
2.        digunakan sebagai media untuk menciptakan proses belajar yang PAIKEM (pembelajaran yang aktif, inofatif, kreatif, efektif dan menyenangkan)
3.        dijadikan media untuk menanamkan nilai-nilai karakter seperti nilai kejujuran, nilai ingin tahu, nilai toleransi, rasa percaya diri dan berjiwa kompetitif

4.        menjadikan proses evaluasi lebih efektif, karena guru dapat mengamati secara menyeluruh dan hasil dapat langsung diperoleh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog