Ular Tangga
Fisika sebagai Media Evaluasi
Oleh
Bambang Setiawan *)
Telah diseminarkan pada FKKI P4TK IPA Bandung (September 2012)
Ular tangga Fisika yang dimaksud dalam makalah ini merupakan paket
permainan dengan nuansa pembelajaran yang terdiri dari perangkat ular tangga
(papan ular tangga, dadu dan bidak), kartu soal dan kartu jawaban. Kartu soal
berisikan soal-soal fisika yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau
kompetensi yang akan dievaluasikan. Sedangkan kartu jawaban berisi serangkaian
jawaban sesuai dengan kartu soal yang tersedia.
Gambar. Model ular tangga fisika
Ular tangga fisika digunakan sebagai media dalam proses
pembelajaran, khususnya sebagai media evaluasi terhadap hasil belajar siswa.
Pembuatan media ini dilatar belakangi oleh beberapa hal, yaitu :
·
Siswa lebih
senang bermain daripada belajar. Hal ini dapat dilihat saat siswa belajar, siswa belajar masih sambil bermain, karena
bermain merupakan bentuk kegiatan yang menyenangkan, sementara belajar tidak
selamanya dapat menjadikan hati seseorang menjadi senang
·
Kurang
efektifnya pelaksanaan evaluasi, karena pada umumnya evaluasi dilakukan dalam
bentuk tes dimana guru berfungsi sebagai pengawas dengan siswa yang tertekan dalam
suasana yang tegang
·
Paradigma
pembelajaran saat ini adalah guru mengajarkan apa yang dibutuhkan siswa bukan
apa yang ingin diajarkan guru, dengan kata lain pendekatan pembelajaran
dilakukan dimana gurulah yang masuk ke dunia siswa, bukan siswa yang diajak
masuk ke dunia guru
·
Proses
pembiasaan nilai-nilai karakter yang belum kontinu
Sehubungan dengan uraian di atas, maka dirasakan perlu untuk
menyubstitusikan permainan dalam proses pembelajaran. Penggunaan media ular
tangga fisika ini bertujuan untuk memberikan nuansa baru dalam menyajikan
materi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh siswa, sehingga dengan nuansa yang
berbeda dan tidak monoton seperti biasanya diharapkan fisika tidak lagi menjadi
momok tersendiri bagi kalangan siswa, yang akhirnya berdampak pada peningkatan
minat siswa dalam mempelajari Fisika. Selain itu media ular tangga fisika ini
dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengevaluasi penanaman nilai pendidikan
karakter pada kalangan siswa.
Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran
ditunjukan dengan hasil evaluasi yang dilakukan setelah proses belajar. Berbagai
pendekatan dan cara dalam melakukan evaluasi dapat dikembangkan oleh guru
sebagai evaluator. Salah satunya dengan memanfaatkan media untuk evaluasi hasil
belajar. Penggunaan media akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran,
karena akan menjadikan penyajian pelajaran menjadi lebih menarik sehingga dapat
membantu siswa dalam meningkatkan hasil pembelajarannya.
Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media, di
antaranya adalah biaya yang ekonomis, kecocokan dengan ukuran kelas,
keringkasan, kemampuan untuk diubah, kerumitan dan kegunaannya.
Penggunaan ular tangga fisika sebagai media evaluasi hasil belajar
memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
1.
Dalam
pelaksanaannya guru tidak perlu melakukan pengawasan secara langsung, karena proses
pengawasan dilakukan antar siswa
2.
Dapat dijadikan
sebagai media untuk menanamkan dan membiasakan pelaksanaan nilai-nilai karakter
3.
Dapat digunakan
untuk semua pelajaran dan semua pokok bahasan tanpa harus mengubah pola ular
tangganya
4.
Dapat digunakan
di segala situasi dan di berbagai tempat, tidak terbatas di ruang kelas
5.
Memudahkan guru
dalam melakukan penilaian
Gambar. Model desain ular tangga
fisika
Hal lain dari penggunaan media ular tangga ini adalah dapat
menstimulasi tingkat kecerdasan emosional siswa. Kecerdasan
emosional menyangkut banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit didapatkan
pada manusia modern. Kecerdasan emosional tersebut dapat berupa empati
(memahami orang lain secara mendalam), mengungkapkan dan memahami perasaan, kemampuan
mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai,
kemampuan memecahkan masalah antar pribadi, ketekunan, kesetiakawanan,
keramahan, serta sikap hormat pada sesama.
Untuk menjadi orang sukses tidak hanya didukung oleh tingkat kecerdasan
intelegensi tetapi juga ditunjang oleh kecerdasan emosional.
Untuk menggunakan/memainkan ular tangga Fisika sama seperti aturan
permainan ular tangga pada umumnya. Jumlah pemain sebaiknya 3 – 4 orang. Adapun
aturan permainannya sebagai berikut :
1.
Kocok kartu
pertanyaan terlebih dahulu
2.
Setiap pemain
mengambil bidak sebagaimana permainan ulat tangga pada umumnya
3.
Pemain pertama
memulai bermain dengan terlebih dahulu melempar dadu dan melangkah pada papan
ular tangga sesuai dengan angka yang tertera pada dadu, kemudian diikuti oleh
pemain berikutnya.
4.
Jika bidak
menempati ujung bawah tangga, maka pemain tersebut wajib mengambil kartu
pertanyaan. Jika pertanyaan dapat dijawab benar maka pemain tersebut dapat
memindahkan bidaknya ke posisi ujung atas dari tangga tersebut, dan jika
pertanyaan dijawab salah maka bidak pemain tersebut harus tetap pada posisi
semula di ujung bawah dari tangga.
5.
Jika bidak
menempati ekor ular, maka pemain tersebut wajib mengambil kartu pertanyaan.
Jika pertanyaan dapat dijawab benar maka pemain tersebut tetap berada pada
posisi ekor ular, dan jika pertanyaan dijawab salah maka pemain wajib
memindahkan bidaknya ke posisi kepala dari ular.
6.
Untuk
membuktikan benar salahnya jawaban pemain dilakukan dengan membuka kartu
jawaban sesuai dengan nomor soal yang dijawab
7.
Setiap
pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh setiap pemain dicatat dalam format
laporan seperti berikut :
|
8.
Pemain yang
dinyatakan menang adalah yang terlebih dahulu mencapai angka 49
Ular tangga fisika ini telah dilakukan simulasi penggunaannya yang
dilaksanakan pada 32 orang siswa dengan 3 tahap. Pada setiap tahapnya dilakukan
dengan materi yang berbeda-beda. Hasil berupa jumlah kartu soal yang digunakan,
jumlah jawaban yang bisa dijawab, dan porsentase nilai yang diperoleh siswa dapat
dilihat seperti pada gambar histogram berikut :
Gambar.
Histogram hasil simulasi ular tangga fisika
Selain itu, berdasarkan jejak pendapat pada 32 orang responden
siswa yang menggunakan ular tangga fisika ini didapatkan bahwa :
NO
|
Pernyataan Pendapat
|
% respon setuju
|
1
|
Bentuk pelaksanaan tes yang menyenangkan
|
78,13
|
2
|
Pelaksanaan tes lebih santai dalam menjawab soal
|
71,88
|
3
|
Kebenaran jawaban secara langsung dapat diperoleh
|
100
|
4
|
Kompetisis menjadi lebih terbuka
|
84,38
|
5
|
Sebelum mengikuti tes siswa lebih semangat untuk mempersiapkan
diri
|
84,38
|
Selain data di
atas, observasi yang dilakukan oleh guru diperoleh beberapa hal, yaitu :
1.
Proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
dapat diciptakan
2.
Nilai-nilai
pendidikan karakter seperti sportifitas, kejujuran, toleransi dengan sesama
siswa, rasa ingin tahu dan berkompetisi terihat selama proses pembelajaran
berlangsung.
3.
Interaksi siswa
makin bervariasi
Sebagai kesimpulannya
bahwa penggunaan ular tangga fisika
sebagai media evaluasi dapat :
1.
meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa
2.
digunakan
sebagai media untuk menciptakan proses belajar yang PAIKEM (pembelajaran yang
aktif, inofatif, kreatif, efektif dan menyenangkan)
3.
dijadikan media
untuk menanamkan nilai-nilai karakter seperti nilai kejujuran, nilai ingin
tahu, nilai toleransi, rasa percaya diri dan berjiwa kompetitif
4.
menjadikan proses
evaluasi lebih efektif, karena guru dapat mengamati secara menyeluruh dan hasil
dapat langsung diperoleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar