AYUNAN MAGNET PENGHASIL ARUS LISTRIK
Oleh,
Bambang Setiawan, M.Pd
(Telah diseminarkan pada kegiatan FKI PTK IPA Oktober 2013)
Ayunan magnet merupakan media peraga
yang digunakan dalam pembelajaran sebagai media demonstrasi. Media ini
digunakan pada pokok bahasan induksi elektromagnetik yang disampaikan di kelas
XII semester ganjil (berdasarkan kurikulum KTSP). Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dengan menggunakan media ini siswa dapat dengan sendiri melihat
gejala-gejala yang ditunjukkan, berupa ayunan magnet yang menghasilkan arus
listrik, dan beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya arus yang dihasilkan.
Perangkat dari ayunan magnet ini
terdiri atas bandul dimana bebannya berupa kepingan magnet, beberapa kumparan
dengan jumlah lilitan yang berbeda, amperemeter atau galvanometer sebagai
indikator keberadaan arus listrik, kabel penghubung serta sebuah batang
penyangga yang berfungsi sebagai statip untuk ayunan. Kumparan yang digunakan
merupakan hasil lilitan sendiri (bukan barang jadi), hal ini karena
keterbatasan fasilitas yang dimiliki sekolah.
Pembuatan media ayunan magnet ini
dilatar belakangi atas keterbatasan media praktikum untuk menjelaskan konsep
induksi elektromagnetik, baik dari segi jumlah maupun dari segi fenomena yang
dihasilkannya. Selain itu, konsep induksi elektromagnetik merupakan konsep yang
memiliki karakteristik khusus dimana tingkat pemahaman konsep ini lebih
bersifat abstrak, hal ini akan menambah tingkat kesulitan siswa dalam menelaah
konsep tersebut. Untuk menyajikan konsep-konsep yang bersifat abstrak agar
lebih mudah untuk ditelaah oleh siswa maka keberadaan media ini sangat
diperlukan.
Di samping hal
tersebut di atas, penyajian materi dengan menggunakan media merupakan bentuk
peningkatan kompetensi bagi guru. Karena dengan menggunakan media suasana
belajar yang tercipta akan lebih menarik. Mengajar, mendidik dan membina
merupakan tugas utama seorang guru. Mengajar adalah menjadikan seseorang pandai
terhadap sesuatu yang diajarkan (Depdikbud, 1990). Kendala terbesar bagi guru
adalah jika siswa yang diajarkan merasa bosan, tidak bergairah, sulit dan tidak
termotivasi dalam belajar, bahkan yang terparah jika siswa telah mengecap
pelajaran tertentu sebagai pelajaran yang sulit dan menjadi momok dalam
kehidupannya sebagai seorang siswa. Seperti itulah pandangan sebagaian besar
siswa terhadap pelajaran Fisika.
Pembuatan dan penggunaan ayunan magnetik pembelajaran fisika ini
bertujuan untuk memberikan nuansa baru dalam menyajikan materi dan memberikan
kemudahan bagi siswa dalam meahami konsep arus induksi. Melalui alat peraga
ayunan magnet ini siswa dapat secara langsung melihat fenomena yang terjadi berupa
:
1.
Bagaimana arus
induksi dapat terjadi
2.
Faktor apa saja
yang mengakibatkan besar/kecilnya arus induksi yang dihasilkan
Alat peraga ayunan magnet ini dalam pembelajaran dirancang untuk
digunakan sebagai media bantu penyampaian konsep dengan mengedepankan unjuk
kerja. Melalui penggunaan alat pelajaran ini manfaat yang diperoleh, sebagai
berikut :
1. Bagi Siswa;
suasana belajar menjadi lebih santai dan siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran dalam kerangka pembelajaran student centre.
2.
Bagi Guru;
tidak harus ekstra keras dalam melaksanakan pembelajaran karena guru lebih
bersifat fasilitator, serta guru lebih mudah untuk menciptakan suasana belajar
yang PAIKEM.
3. Bagi Sekolah;
pelaksanaan pembelajaran ini memberi alternatif dan solusi terhadap
keterbatasan fasilitas belajar, khususnya untuk materi induksi elektromagnetik
pada pelajaran Fisika.
Penggunaan media ayunan magnet ini
sebagai media demontrasi dalam pembelajaran Fisika memiliki kelebihan, sebagai
berikut :
1. Dapat
menunjukan fenomena terjadinya GGL Induksi
2. Dapat divariasi
dengan beberapa variabel, yaitu kecepatan pergerakan dan jumlah lilitan
3. Memanfaatkan
barang-barang bekas khususnya untuk membuat kumparan sebagai alternatif harga kumparan yang mahal
Di samping memiliki kelebihan, alat
peraga ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut adalah arus listrik yang
dihasilkan yang masih kecil, sehingga harus menggunakan galvanometer sebagai
indikator keberadaan arus.
RANCANGAN DAN DESAIN ALAT
Nama Alat : Ayunan
Magnetik
Kegunaan Alat :
# Menunjukan fenomena GGL Induksi yang muncul karena perubahan fluks magnet
# Mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya GGL Induksi
Bahan yang digunakan :
·
Magnet,
diperoleh dari speaker bekas
·
Kumparan yang
dirakit dengan memggunakan kawat dinamo
·
Sebuah batang
penyangga sebagai statip
Bentuk Alat :
Terdiri dari รจ Ayunan
magnet 1 buah
Batang
penyangga 1 buah
Galvanometer 1 buah
Kumparan
dengan lilitan yang berbeda 3 buah
Kabel penghubung 2
buah
LANGKAH/URUTAN KERJA
- Siapkan alat seperti
pada gambar !
K = Kumparan yang dapat diganti-ganti jumalh
lilitannya
M = Magnet
yang berfungsi sebagai bandul
G = Galvanometer
- Gantungkan magnet
pada dudukannya, biarkan magnet dalam keadaan diam!
- Atur posisi kumparan sedemikian
rupa sehingga kumparan benar-benar berada di bawah posisi setimbang dari
magnet
- Pastikan kumparan
dengan galvanometer telah terhubung, amati jarum galvanometer!
- Ayunkan magnet dengan
sudut simpangan ± 100 , amati jarum galvanometer !
- Ulangi percobaan di
atas dengan mengubah kumparan dengan jumlah lilitan yang berbeda!
- Jika galvanometer
sebagai indikator adanya arus induksi yang
dihasilkan, maka jelaskan :
a. Kapan arus induksi itu muncul ?
b. Bagaimana arus induksi yang dihasilkan (searah atau bolak
balik) ?
c. Bagaimana hubungan laju gerakan ayunan magnet
dengan GGL induksi yang dihasilkan ?
d. Bagaimana hubungan jumlah lilitan dengan GGL
induksi yang dihasilkan?
e. Formulasikan besarnya GGL induksi dari
percobaan tersebut !
IMPLEMENTASI PADA PEMBELAJARAN
Pelaksanaan pembelajaran dengan
memanfaatkan ayunan magnet sebagai media dilakukan melalui metode demonstrasi.
Demonstrasi dilakukan oleh beberapa siswa sesuai dengan panduan lembar kerja
yang telah disediakan oleh guru. Beberapa siswa yang lainnya memperhatikan
jalannya demonstrasi sambil menyimak fenomena-fenomena yang dihasilkan dari
percobaan tersebut.
Hasil observasi yang dilakukan dari
sebuah percobaan ini selanjutnya didiskusikan dalam forum kelas dan
disimpulkan. Kesimpulan yang diambil menjadi sebuah konsep dasar yang sekaligus
sebagai sasaran akhir kegiatan pembelajaran. Untuk memantapkan apa yang telah
siswa dapatkan, guru dapat melakukan penekanan materi dalam bentuk kilas balik
terhadap apa yang telah dilakukan oleh siswa.
Untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menguasai konsep ini, guru melemparkan beberapa pertanyaan sesaat setelah
siswa mendapatkan konsep, 1 minggu setelah konsep diterima dan 2 minggu setelah
konsep diterima siswa. Berdasarkan uraian tersebut di atas,
bentuk metode yang digunakan berupa pembelajaran dari siswa, oleh siswa dan
untuk siswa. Hal ini sesuai dengan kaidah pembelajaran student centre.
Sebagai kesimpulan perlu diwujudkan suatu bentuk pembelajaran yang berhasil yaitu pembelajaran yang bisa menjadikan siswa senang, nyaman dan asik dalam belajar,
sehingga siswa tanpa sadar sedang merasakan sebuah proses pembelajaran.
Menjadikan siswa aktif dalam belajar akan terwujud jika siswa merasa nyaman dan
tidak terpaksa untuk belajar. Media pembelajaran merupakan salah satu cara
untuk menjadikan proses belajar menjadi nyaman dan mengasikkan buat siswa.
Penggunaan
ayunan magnet sebagai media penyampaian konsep dalam fisika menjadi suatu
bentuk kreativitas dalam untuk mengkondisikan siswa agar lebih tertarik dalam
memahami materi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar